Mahasiswa Kukerta MBKM UNRI Sosialisasikan Pendidikan Setara untuk Capai Poin 5 SDGs Bersama Forum Anak Desa Lubuk Garam

BENGKALIS – Dalam upaya mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) khususnya poin lima tentang kesetaraan gender, mahasiswa Kukerta MBKM Universitas Riau (UNRI) dari jurusan Hubungan Internasional dan Sosiologi, yang berjumlah 12 orang di bawah bimbingan Dr. Yusnarida Eka Nizmi, S.IP., M.Si, menggelar sosialisasi mengenai pendidikan yang setara di Desa Lubuk Garam, Siak Kecil, Kabupaten Bengkalis, Rabu (14/08/2024). Kegiatan ini dilakukan bersama Anggota Forum Anak Desa Lubuk Garam (FANLUGAR).

Ketua Kukerta MBKM UNRI, Mhd. Urfa Hunaufalkhair menjelaskan bahwa program sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anak-anak di Desa Lubuk Garam akan pentingnya pendidikan yang merata bagi semua, tanpa memandang jenis kelamin. “Kami ingin menanamkan pemahaman bahwa baik anak laki-laki maupun perempuan memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang tinggi dan berkualitas,” ujar Urfa.

Pentingnya pendidikan bagi anak-anak dunia ketiga. Karena dalam data nasional terkait kecelakaan lalu lintas, anak-anak hingga remaja, tercatat kurang dari 14,3 persen atau sekitar 6.004 dari 42.080 total kecelakaan lalu lintas terjadi pada anak-anak dan remaja di bawah 17 tahun yang ditangani oleh Polri. Hal ini dikarenakan anak-anak dan remaja usia yang sedang menanjak itu diberi kebebasan mengendarai kendaraan roda dua maupun empat. Jalan raya bagi kanak dan remaja Indonesia, adalah “ladang penbantaian” generasi muda. Dan Indonesia berada di posisi kelima dalam peringkat negara dengan kematian di jalan raya.

Dengan mengusung motto “Pendidikan untuk Semua”. Pendidikan dalam corak dan pendekatan inklusi. Pendidikan sepanjang hayat [long life education] serta kesadaran literasi pada peringkat awal di era digital. Dijelaskan Urfa, A. S. Neill, berpendapat bahwa keterbelakangan anak-anak adalah karena tatanan sosial yang otoritarian. la adalah seorang guru, yang meninggalkan sistem pendidikan negara dengan alasan bahwa sekolah- sekolah negara hanya menghasilkan sebuah mentalitas budak karena hanya dengan mentalitas budaklah keseluruhan sistem dapat terlindungi.

Melalui program ini, diharapkan anak-anak di Desa Lubuk Garam dapat terinspirasi untuk terus melanjutkan pendidikan mereka, sehingga dapat berkontribusi dalam pembangunan desa dan menciptakan masyarakat yang lebih adil dan setara. GGM/muh

 

Previous post Mahasiswa Kukerta MBKM Unri Cegah Stunting dengan Sosialisasi dan Pemberian Makanan Bergizi
Next post Optimis Menang, Bakti Lubis Tegaskan Komitmen untuk Karimun yang Lebih Maju