Kontroversi Internal Partai PPP: Isu Batalnya Sandiaga Uno sebagai Calon Wakil Presiden Memunculkan Ketegangan
JAKARTA – Munculnya Isu Batalnya Sandiaga Uno Sebagai Calon Wakil Presiden Membuat Heboh Partai PPP.
Isu ini awalnya mencuat dari Waketum PPP Arsul Sani yang mengungkap ada pembicaraan berkembang di internal soal ketidakpastian Sandiaga Uno menjadi bacawapresnya Ganjar Pranowo. Dia mengatakan isu itu berkembang karena internal mendengar informasi Sandiaga tak dipilih menjadi cawapres Ganjar.
“Itu justru sedang berkembang sekarang ini di internal itu diskursus, kalau ternyata Pak Sandi Uno itu tidak dipilih sebagai cawapres, lalu bagaimana sikap PPP itu, gitu, lho. Itu memang berkembang sekarang. Saya harus akui itu berkembang. Kenapa kok itu berkembang, karena kan juga tahu bahwa di PPP itu jujur saja, yang mendukung Mas Ganjar banyak, yang mendukung Mas Anies juga lumayan banyak, yang mendukung Pak Prabowo juga lumayan banyak,” kata Arsul kepada wartawan di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Selasa (8/8).
Arsul lalu menyebut internalnya memang telah mendengar soal isu bahwa Sandiaga tak dipilih menjadi cawapres Ganjar. Dengan demikian, muncullah isu yang berkembang itu.
“Muncul seperti itu kan pasti, kan teman-teman di PPP juga mendengar ada kemungkinan Pak Sandi juga tidak dipilih. Kan begitu, pasti lah,” ujar dia.
Arsul menekankan komunikasi PPP dengan PDIP berjalan baik sejauh ini. Dia juga berkelakar dengan membandingkan sikap PPP dengan partai lain yang awalnya mendukung Ganjar.
“Hubungan kita dengan PDIP baik sekali dan selama ini komunikasinya juga baik, dan kami barangkali ya juga terhormat. Buktinya waktu Pak Ganjar sama relawan itu kan kita juga diundang itu. PPP beda lah dengan PSI,” katanya seraya bergurau.
PPP Sayangkan Isu Tersebut
PPP menyayangkan munculnya isu tersebut. PPP mengatakan para pengurus partai harusnya tegak lurus terhadap Plt Ketum Mardiono.
“Seluruh pimpinan wilayah menyatakan taat dan patuh serta tegak lurus dengan Plt Ketum dan tetap komitmen memperjuangkan keputusan Rapimnas dan meminta kepada Plt Ketua Umum untuk mengambil langkah-langkah strategis agar tidak ada lagi pengurus partai mulai dari tingkat pusat hingga DPC tidak memberikan pernyataan-pernyataan yang bertentangan dengan kebijakan partai,” kata Jubir PPP Usman Tokan kepada wartawan, Rabu (9/8).
Usman mengatakan kemunculan isu ‘jika Sandiaga tak cawapres’ disampaikan oleh kader sebagai individu, bukan mewakili partai. Menurutnya, setiap pengurus harus memahami mekanisme partai.
“Beliau seharusnya memahami betul mekanisme yang ada di tubuh Partai Persatuan Pembangunan. Beliau adalah pakarnya hukum kok bisa bicara sudah melampaui kewenangannya melebihi AD/ART, seharusnya beliau tawadhu’. Atau karena memang beliau tidak mengikuti perkembangan yang ada di internal partai? Memang selama ini beliau tidak pernah hadir dalam rapat PH DPP, sebaiknya beliau segera tabayun,” ujar Usman.
Usman mengatakan PPP terus melaksanakan hasil Rapimnas yang mendukung Ganjar Pranowo dan mengusulkan Sandiaga sebagai cawapres Ganjar. PPP, kata Usman, juga telah memandatkan urusan itu kepada Plt Ketum PPP Mardiono untuk berkomunikasi dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
“Hingga saat ini, PPP tetap kokoh pada pendirian dan tekadnya untuk menjalankan arahan konstitusi partai. Rapat pimpinan nasional (Rapimnas) telah menetapkan Ganjar Pranowo sebagai calon Presiden RI, sementara Sandiaga Salahudin Uno akan mendampingi sebagai calon Wakil Presiden. Kami memberikan dukungan penuh kepada Pelaksana Tugas Ketua Umum untuk berkomunikasi dengan PDI Perjuangan, terutama dengan Ibu Megawati,” ujarnya. (GGM/dtk)